Sempat Dicoret, Kopi Bondowoso Masuk Kandidat UNESCO

Sempat Dicoret, Kopi Bondowoso Masuk Kandidat UNESCO
Kopi Bondowoso dipastikan kembali terdaftar dalam Unesco Global Geopark (UGG) kategori Bio, setelah sebelumnya sempat dicoret dalam daftar.

"Turunan-turunannya banyak sekali. Dan kopi Bondowoso, kata orang yang ahli ngurusin Geopark, kenapa tidak kopi dimasukkan," kata Koordinator Pengurus Harian BP Geopark Ijen Bondowoso, Ahmad Sofyan dalam keterangannya.

Sofyan menilai, kopi layak diusulkan karena memiliki rangkaian sejarah yang panjang, mulai dari PTPN dan kopi rakyat. Sehingga, Kemenko Kemaritiman Dan Investasi (Kemenko Marves) memerintahkan kopi Bondowoso untuk diangkat, dilindungi, dikonservasi, dan dikembangkan. "Kita selaku BP harian mengkaji dan menindaklanjuti mana saja Bio, Geo dan Culture nya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Bondowoso bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi untuk menyelesaikan pengusulan situs-situs ke UNESCO.

Berkat kerja sama tersebut, menghasilkan simulasi skoring penilaian UGG hampir menyentuh angka 800. Sehingga dia optimis, nilai tersebut mampu membuat kedua Kabupaten lolos dari verifikasi UNESCO. "Data sudah satu kesatuan dan saling mendukung. Jadi kawasan Ijen Geopark tidak lagi menyebut Banyuwangi dan Bondowoso," paparnya.

Adapun, indikasi penilaian nilai tersebut sangat memuaskan karena hampir sempurna dari nilai maksimal 900. Artinya, warisan Geologi di Ijen Purba dengan 22 anak gunungnya menjadi nilai warisan kelas internasional.

Untuk diketahui, Pemkab Bondowoso mengusulkan 17 situs yang terdiri dari unsur Bio 2 situs, Geo 9 situs dan Budaya 6 situs. Jumlah tersebut tersebar di 18 kecamatan dari semula hanya 3 kecamatan.

Top